Selasa, 10 Maret 2009

Sedikit tentang Moral

Apa Itu Perkembangan Moral

Perkembangan moral mencakup perubahan dalam pemikiran, perasaan, dan pandangan tingkah laku mengenai benar dan salah

Perkembangan moral memiliki 2 dimensi:

  1. Intrapersonal à mengatur aktifitas seseorang, kapan ia diterima

dalam interaksi sosial

  1. Interpersonal à mengatur interaksi sosial dan mengadili konflik


Pertanyaan dasar tentang moral:

Bagaimana alasan atau pemikiran individual tentang keputusan moral?

Bagaimana individu bertingkah laku dalam keadaan moral?

Bagaimana perasaan individu tentang persoalan moral?

Apa karakteristik dalam kepribadian moral seseorang?

Keempat pertanyaan moral tersebut mencakup pemikiran tentang pikiran, tingkah laku, perasaan, kepribadian yang berkaitan dengan perkembangan moral seseorang


* Keluarga dan Perkembangan Moral

Kohlberg menganggap peranan keluarga tidak terlalu penting dalam perkembangan moral seseorang. Kohlberg berpendapat relasi antara orang tua-anak selalu menyediakan sedikit kesempatan bagi anak untuk give-and-take atau perspective taking. Tetapi kesempatan tersebut lebih banyak didapatkan dari relasi dengan teman sebaya

* Gender dan Pandangan tentang kepedulian

Carol Gilligan mengatakan bahwa teori kohlberg terlihat bias dari sudut pandang gender.

Kohlberg à Justice Perspective

Didasari oleh norma laki-laki yang menggunakan prinsip yang abstrak antara relasi dan perhatian untuk yang lainnya dan melihat seseorang secara individual dalam membuat keputusan moral.

Gilligan à Care Perspective

Dimana perspektif moral yang memandang orang dengan menghubungkan orang yang satu dengan yang lainnya

Gilligan menemukan bahwa perempuan secara konsisten menginterpretasikan dilema moral dalam relasi manusia dan dasar interpretasinya adalah pada mendengar dan melihat.


Altruisme

Altruisme ialah suatu minat yang tidak mementingkan diri sendiri dalam menolong seseorang.

Timbal balik dan pertukaran (reciprocity and exchange) terlibat dalam altruisme. Timbal balik ditemukan di seluruh dunia manusia. Timbal balik mendorong anak-anak untuk berbuat baik kepada orang lain sebagaimana mereka mengharapkan orang lain berbuat yang sama kepada mereka. Barangkali kepercayaan adalah prinsip yang paling penting untuk jangka panjang dalam altruisme. Rasa bersalah dapat muncul di permukaan kalau anak tidak membalas (melakukan timbal balik), dan kemarahan dapat terjadi kalau seseorang tidak melakukan timbal balik. Tidak semua altruisme dimotivasi oleh timbal balik dan pertukaran, tetapi interaksi dan reaksi dengan orang lain dapat menolong kita memahami hakekat altruisme. Keadaan-keadaan yang paling mungkin melibatkan altruisme ialah emosi yang empatis terhadap seseorang yang mengalami kebutuhan atau suatu relasi yang erat antara dermawan dan penerima derma.

William Damon menggambarkan suatu urutan perkembangan altruisme anak-anak, khususnya berbagi (sharing). Hingga usia 3 tahun, berbagi dilakukan karena alasan-alasan yang nonempatis; pada kira-kira 4 tahun, kombinasi kesadaran empatis dan dukungan orang dewasa menghasilkan suatu rasa kewajiban untuk berbagi; pada tahun-tahun awal sekolah dasar, anak-anak mulai secara sungguh-sungguh memperlihatkan gagasan-gagasan yang lebih obyektif tentang keadilan. Pada masa ini prinsip keadilan mulai dipahami; pada tahun-tahun pertengahan dan akhir sekolah dasar, prinsip-prinsip prestasi dan kebajikan dipahami.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar